3D scanner adalah sebuah alat atau perangkat yang digunakan untuk memindai objek dalam tiga dimensi dan menghasilkan data digital tentang bentuk dan ukurannya. Alat ini bekerja dengan menggunakan berbagai teknologi seperti laser, structured light, atau fotogrametri untuk merekam informasi tentang permukaan objek dan mengonversinya menjadi model tiga dimensi yang akurat ke dalam software seperti CAD seperti Solidwork dan sejenisnya. Manfaat 3D scanner dalam proses reverse engineering sangatlah signifikan. Pertama-tama, 3D scanner memungkinkan untuk mendapatkan data digital yang akurat tentang bentuk dan ukuran suatu objek, bahkan jika gambar kerja atau informasi desain asli tidak tersedia.

 

Dengan menggunakan data yang diperoleh dari 3D scanner, proses reverse engineering menjadi lebih mudah dan efisien. Selain itu, 3D scanner memungkinkan untuk merekonstruksi detail-detail kompleks dari objek yang akan direkayasa ulang, termasuk fitur-fitur kecil yang sulit diukur secara manual. Hal ini membantu meningkatkan akurasi dan kualitas dari produk yang dihasilkan dalam proses reverse engineering. Selain itu, penggunaan 3D scanner juga dapat menghemat waktu dan biaya dalam proses pengembangan produk baru atau perbaikan produk yang ada, karena memungkinkan untuk melakukan pengukuran dan analisis dengan cepat dan akurat.

 

Program Studi Sarjana Terapan Rekayasa Perancangan Mekanik di Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro memiliki inisiatif yang menarik dengan pengadaan alat 3D scanner dan mengadakan pelatihan reverse engineering kepada mahasiswa. Inisiasi ini menunjukan komitmen program studi dalam memperkenalkan teknologi terkini dan mempersiapkan mahasiswa dengan keterampilan yang relevan dalam industri, khususnya dalam disiplin ilmu rekayasa perancangan mekanik. Dengan adanya alat 3D scanner, mahasiswa memiliki kesempatan untuk belajar dan menguasai teknologi pemindaian 3D yang penting dalam proses reverse engineering. Pelatihan yang diselenggarakan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami konsep dan teknik reverse engineering, serta mengaplikasikannya secara langsung dengan menggunakan alat 3D scanner. Melalui kombinasi ini, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan praktis dalam merekonstruksi dan memodifikasi komponen mekanik, yang merupakan keterampilan berharga dalam dunia industri.

 

Untuk memaksimalkan kompetensi mahasiswa, Program Studi Sarjana Terapan Rekayasa Perancangan Mekanik memiliki unit usaha dengan nama Mech Design. Mech Design merupakan sebuah teaching industry yang beroperasi dengan fokus utama pada perancangan, fabrikasi, perawatan mesin, dan penyediaan jasa pelatihan. Saat ini, Mech Design tengah aktif dalam beberapa kegiatan, termasuk pengembangan sepeda motor listrik berkolaborasi dengan PT. Triangle Motorindo, reverse engineering mesin pellet ikan dengan BILK Propinsi Jawa Tengah serta reverse engineering boiler laundry dan pembuatan prototipe Computerized Numerical Control (CNC) 3-axis Drilling Machine untuk pendidikan mesin CNC bekerja sama dengan CV. Anugerah Teknik. Selain itu, Mech Design juga aktif mengembangkan bidang jasa reverse engineering. Dalam kapasitasnya sebagai unit usaha di lingkungan Program Studi dan kaitranya dengan bidang reverse engineering, Mech Design juga melayani jasa reverse engineering baik untuk umum maupun industri. Hal ini menunjukkan komitmen Program Studi dalam memberikan layanan yang komprehensif dan relevan bagi masyarakat dan industri. Dengan berbagai proyek dan kolaborasi yang sedang dilakukan, Mech Design berperan sebagai pusat inovasi dan pengembangan dalam bidang rekayasa perancangan mekanik di Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.

Share this :